Mojokerto, Mediabangsanews.com
Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati, M. Si., bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mojokerto dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, M. H., terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayah kota Mojokerto dengan terus menggalakan program Selasa Sehat Turunkan Stunting, ‘AKB dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI).’
Kali ini kegiatan tersebut di lakukan di Balai Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Pada Selasa 27/08/2024.
Hadir mendampingi Bupati Mojokerto dalam kegiatan tersebut, Kadinkes Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, M.H., Kabid Kesmas, Kepala DP2KBP2, Sekretaris Camat (Sekcam) Trowulan beserta jajaran Muspika, Kades dan Ketua TP PKK Trowulan beserta jajarannya, Kepala UPTD Puskesmas Tawangsari dan Trowulan Beserta para staf, serta di hadiri para lansia, ibu hamil dan ibu balita.
Pada kesempatan tersebut Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati memberikan edukasi kepada para lansia, ibu hamil dan para ibu balita tentang Program “SEHATI dan SEJOLI” yang merupakan program untuk mencegah stunting.
Ikfina panggilan akrabnya kembali menegaskan serta memastikan bahwasanya ibu hamil tidak boleh sampai kurang gizi yang bisa dilihat dengan car ukur LILA tidak boleh sampai dari 23,5 Cm, setelah melahirkan bayi wajib diberikan ASI eksklusif selama 6 Bulan. Setelah 6 Bulan diberikan PMT dengan gizi seimbang tinggi protein sebagai zat pembangun, dan setelah usia 1 Tahun anak haris diberikan makan seperti porsi orang dewasa dengan menu gizi seimbang. Tegas Ikfina.
Dia (Ikfina) melanjutkan bagi para lansia harus mandiri dalam melakukan aktifitas, maka perlu diperiksa rutin kesehatannya yakni TD, GDA, Cholesterol dan UA. Ujarnya
Masih Ikfina mengatakan Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupaya agar angka stunting terus menurun dan nihil (Zerro Stunting) oleh karena itu kami Pemerintah Mojokerto terus menyampaikan kepada masyarakat tentang bahaya stunting, angka kematian ibu (AKI), Angka Kematian bayi (AKB) hingg Kesehatan lansia Ungkapnya
Dia (Ikfina) Menjelaskan kata kunci stunting adalah kurang gizi secara lengkap, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis disertai infeksi yang berulang. Nanti ketika dewasa kecerdasannya bisa lebih renda 20% dari standar, sedangkan batas perkembangan otak anak itu sampai usia 5 tahun. Jadi dari kandungan sampai usia 5 tahun adalah masa kita mengembangkan perkembangan otak anak oleh karena itu. Ibu hamil tidak boleh kekurangan gizi. Jelas Ikfrina.
Sebelum mengakhiri Ikfrina menghimbau kepada para ibu balita dan kepada para lansia agar rutin ke posyandu. Mengikuti senam lansia sebagai kegiatan rutin yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh juga menghilangkan setres, karena pada saat ini penyakit tertinggi adalah Hipertensi dan Diabetes Militus. Maka dari itu untuk mencegahnya agar para lansia tetap memperhatikan pola makan sehat. Tutupnya
Sementara itu Kepala Desa Watesumpak melalui ketua TP PKK Desa Sri Ariani menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran ibu bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, M.Si, Ikfina beserta rombongan di Desa kami, ucapnya.
“Ketua TP PKK Desa Watesumpak Sri Ariani pada kesempatan tersebut memberikan laporan bahwa di tahun 2024 ini Jumlah penduduk Desa Watesumpak: 7.268 Jiwa, jumlah ibu hamil tahun 2024 : 40 bumil, jumlah bumil resti 15 orang. Ibu hamil KEK 10 orang.
“Di Desa Watesumpak total jumlah balita keseluruhan 397 balita, untuk jumlah balita stunting sebanyak 8 balita, Gizi kurang 13 balita dan untuk jumlah lansia sebanyak 648 lansia. Lansia aktif datang ke posyandu 327 dengan Posyandu aktif berjumlah 5 posyandu”, Pungkasnya
(Moh/ Adi)