Lamongan, Mediabangsanews.com || Nasib naas dialami oleh pemulung yang kesehariannya berkeliling untuk mencari barang bekas tewas usai tertabrak Kereta Api di KM 188+9/0 rel kereta api sebelah utara kelurahan Sidokumpul, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan Pada Minggu 14/07/2024 sekira pukul 08:30 waktu setempat.
Pemulung tuna rungu dan netra yang tertabrak KA Sembrani diketahui bernama Manggar (60).
Manggar (60) merupakan warga Dusun Mojolegi, Desa Takeran Klanting, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan.
Kapolsek Lamongan Kota Kompol Fadelan mengatakan Menurut keterangan saksi (Mistiani dan Yazid Ahmad Pratama) saat sedang santai duduk di warung melihat dari arah barat sekitar 10 meter ada seorang laki- laki menggunakan celana panjang warna hitam dan kaos lengan panjang warnah hitam kombinasi hijau berjalan menyebrang rel kereta api dari selatan menuju ke utara.
“pada saat korban menyebrang rel kereta apai di emplasemen stasiun sisi timur Stasiun tepatnya di KM 188+9/0 rel sisi utara turut tanah kelurahan sidokumpul, kecamatan/ Kabupaten Lamongan dari arah timut ke barat melintas KA Sembrani tujuan surabaya Jakarta. Sehingga laki- laki tersebut terserempet kereta.” Ungkapnya
Lebih jauh dijelaskan oleh Kompol Fadelan korban terpental sejauh sekitar dua puluh meteran ke barat.
“Korban terpental dua puluh meter dan terbentur pipa saluran air yang mengakibatkan korban meninggal dunia.” Urainya
Masih dipaparkan oleh Kompol Fadelan karena melihat kejadian tersebut saksi langsung menghubungi polsek Lamongan kota.
“Tak selang lama setelah mendapat Laporan Anggota Polsek Lamongan langsung menuju TKP.” Jelasnya
Dia (Kompol Fadelan) sekitar jam 09:30 Wib Korban di evakuasi ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan untuk penanganan media lebih lanjut.
“Dari hasil olah TKP didapati Foto Copy KTP atas nama Muhammad Syaiful (22) warga Dusun Mojolegi, Desa Takeran Klanting, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan. Setelah di telusuri Ternyata Foto Copy KTP tersebut anak korban. Dan korban sendiri bernama Manggar.”
Kompol Fadelan juga mengatakan menurut informasi dari anak korban, pada Minggu 14/07/2024 sekitar 06:00 WIB korban keluar dari rumah untuk bekerja sebagai pemulung.
“Selain itu, menurut keterangan anak korban merupakan tuna rungu dan wicara (bisu+ Tuli). Pungkasnya
(Adi)