Gresik, Mediabangsanews.com || Meskipun terlihat sangat tegar ayah dari almarhum Ahmad Zaki Wildani. Namun Muksin tidak bisa menyembunyikan rasa kesedihannya tatkala melihat istrinya yang selalu murung pasca ditinggal putra pertamanya untuk selama- lamanya.
Muksin masih tak percaya atas kepergian putra pertamanya begitu cepat, meski begitu Muksin bisa legowo dan menerima takdir dari Allah SWT.
Saat ditemui di rumah duka yang berada di Dusun Lopang, Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik Ayah Almarhum Ahmad Zaki Wildani sebut saja Muksin menceritakan keseharian dari putra pertamanya yang suka bergaul dan pekerja keras. Ungkapnya pada Senin 1/7/2024
Lanjut Muksin Ahmad Zaki Wildani mempunyai keinginan ingin membelikan hadiah ibunya saat menerima gaji pertamanya.
“Namun takdir berkata lain belum menerima gaji pertamanya saat bekerja di PT. Daesang Ingredient Indonesia Puta kami meninggal dalam kecelakaan kerja pada Jum’at 28/6/2024 sore.” Ucapnya
Masih dikatakan Muksin putra kami meninggal dunia saat sedang membersihkan cairan mesin pembuangan karbon di PT Daesang Ingredients Indonesia atau kebanyakan warga disini menyebutnya dengan sebutan pabrik Miwon. Ujarnya
Dia (Muksin) melanjutkan selain putra kami ada dua korban lagi dalam insiden tersebut keduanya selamat.
“Kedua korban yang selamat ialah Supriyono (47) warga Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo. Supriyono mengalmi patah tulang kaki sebelah kanan. Dan satu korban lagi yaitu Ali warga Desa Driyorejo mengalami Luka- luka.” Terangnya
Muksin juga memaparkan putranya Almarhum Ahmad Zaki Wildani baru saja bekerja di PT Daesang Ingredients Indonesia.
“ Ahmad Zaki Wildani baru bekerja sekitar 17 hari dan statusnya pekerja lepas (Outsourcing) di bawah PT Driyorejo Jaya Abadi.” Paparnya
Muksin juga menceritakan kalau dirinya juga sudah sekitar 9 Tahun jadi pekerja lepas di PT Daesang Ingredients Indonesia dan terdaftar di perusahaan Outsourcing PT Audi Mandiri Perkasa jaya. Pada saat kejadian saya sudah pulang kerja.
“Saat kejadian saya di rumah, dan posisi saya di dapur masak nasi. Hp saya berdering terus. Karena lama tidak ada jawaban lalu datanglah ketua paguyuban warga Lopang yang mewakili tenaga kerja dari dusun Lopang pada saat itu pukul 17.52.” cerita Muksin
Kedatangan ketua paguyuban warga Lopang ke rumahnya ingin memberi kabar bahwasanya Dani (Panggilan keseharian Almarhum Ahmad Zaki Wildani) mengalami kecelakaan dan di bawah ke Rumah Sakit (RS) Petrokimia di Jalan Legundi, Desa Krikilan.
“Setelah mendapat kabar Muksin lantas berangkat ke Rumah Sakit yang di maksud oleh ketua paguyuban pata pekerja Lopang.”
Saat berangkat ke RS Petrokimia Muksin dengan hati pasrah terhadap kondisi anak saya. Sampai di sana sudah terlihat sudah banyak orang termasuk Staf PT Daesang. Waktu saya masuk UGD di tanya petugas rumah sakit saya (Muksin) sebagai apa? Saya jawab orang tua korban. Lalu diantar dan melihat Dani sudah dalam kondisi meninggal dunia tubuhnya hitam semua seperti terkena karbon.
“Kronologinya saya tidak mengetahuinya saya (Muksin) tahu anak pertama saya meninggal dunia di rumah sakit.”
Di selesaikan secara kekeluargaan
Masih Muksin Mengatakan pada malam hari setelah putranya dimakamkan pada jum’at (28/6/2024) pukul 22:00 WIB bersama beberapa kerabatnya datang ke Polres Gresik untuk melaporkan kematian putranya. Kedatangan muksin tersebut atas arahan dari Polsek Driyorejo untuk ke unit Tipiter Polres Gresik.
“Setiba di Polres Gresik Sabtu dini hari 29/6/2024 menemui anggita satreskrim bernama Sugiono bukannya di terima di Tipiter muksin malah di minta masuk ke unit Tipidek. Dan Muksin di mintai keterangan untu BAP (Berita Acara Pemeriksaan)
Sekitar jam 03:00 WIB Muksin keluar ruangan Tipidek namun tidak di beri tanda terima pengaduan atau laporan dari satreskrim Polres Gresik. Menurut Sugianto Muksin dimintai keterangan sebagai saksi bukan pelapor.
Diketahui polres Gresik dibantu Polsek Driyorejo sudah olah TKP ( Tempat Kejadian Perkara) dan Lokasinya juga dipasang Police Line.
Beberapa hari setelah dimintai keterangan di Satreskrim Polres Gresik, lalu datanglah manajemen dari PT Driyorejo Jaya Abadi selaku perusahaan yang menyalurkan Ahmad Zaki Wildani bekerja di PT Daesang Ingredients Indonesia. Yang datang ialah Diamond Yudha selaku Direktur PT Driyorejo Jaya Abadi.
Selain dari pihak PT Driyorejo Jaya Abadi, hadir pula manajemen PT Daesang Ingredients Indonesia yang diwakili oleh Nanang selaku Direktur dan Ghofur selaku General Affair (GA), serta jajaran manajemen PT Daesang Ingredients Indonesia. Mereka hadir menemui Muksin di rumahnya pada Senin siang, 1 Juli 2024, sekitar jam 11.00 WIB.
Dalam pertemuan tersebut, terjadi kesepakatan bahwa insiden kecelakaan kerja yang menyebabkan Ahmad Zaki Wildani meninggal dunia diselesaikan secara kekeluargaan. Opsi dari manajemen PT Daesang Ingredients Indonesia yang ditawarkan ke Mukhsin diterima dengan baik.
Lalu pihak PT Daesang Ingredients Indonesia, PT Driyorejo Jaya Abadi, dan Mukhsin menandatangani surat kesepakatan penyelesaian secara kekeluargaan.
Tentang penyelesaian secara kekeluargaan tersebut juga disampaikan oleh Ghofur kepada Media pada Senin malam (1/7/2024) melalui chat WhatsApp
“Alhamdulillah. PT Daesang bertanggung jawab dan permasalahan ini sudah selesai secara kekeluargaan,” kata Ghofur kepada Media
Hal senada juga disampaikan pihak PT Driyorejo Jaya Abadi saat dihubungi Media
“Untuk masalah tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Terima kasih,” katanya melalui chat WhatsApp
Pada pertemuan itu, Yudha menyampaikan kepada Mukhsin jika santunan kematian Ahmad Zaki Wildani akan diberikan maksimal 7 hari.
(Red)