Tuban, Mediabangsanews.com
Terkait kasus salah tangkap dan terjadinya penganiayaan yang ada di Tuban oleh Jatanras polres Tuban , ketua PKDI(Persaudaraan Kepala Desa Indonesia) Soehadi bukanya membela anggotanya kepala desa Sidorejo parwandi ,tapi seakan dia datang membantu malah di duga mengancam dan menekan .(4/12/2025)
Setelah terjadinya pertemuan Soehadi dengan Kanit rudy Jatanras di rumah makan sanca Jatirogo guna mencari titik tengah dan mengajukan agar kades parwandi bisa membantu untuk memberikan arahan kepada pelapor (Suhari ayah korban) agar mencabut laporannya.
Besok malamnya kades parwandi sudah mendengar isu bahwa kalau sampai gak mau mencabut laporan tersebut ketua PKDI ,akan mencabut keanggotan kades parwandi dari PKDI.
Sementara di tempat lain pada saat Sohadi berusaha untuk melakukan mediasi lagi dengan beberapa petinggi polres Tuban, yang saat itu pada hari Senin 1/12/2025, sekitar pukul 12.36 wib Soehadi berteriak kades Parwandi saya suruh ketemu sama petinggi polisi dulu tapi kok tidak mau, malah berangkat dengan teman LSM dan media lihat saja nanti akan saya pulosoro. Kata pulosoro kalau di artikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini akan aku kerjain Sampek susah.
Sikap ketua PKDI Tuban tersebut sangat di sayangkan dan tidak patut untuk di contoh. Bukannya membantu menyelesaikan Masalah malah justeru menambah Maslah baru dan akan memperpanjang masalah.
Sebagai Kepala Desa Parwadi ingin masyarakatnya yang terzolimi sedangkan Ketua PKDI justeru sebaliknya mendukung pelaku yang menzolimi.
Pernyataan Soehadi intinya saya (Soehadi Red) melakukan itu karena saya membawa organisasi PKDI (Persaudaraan Kepala Desa Indonesia) di minta untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini.
Mengingat dan menimbang saya (Soehadi red) dan organisasi saya suatu saat juga butuh polres dan kita juga merupakan mitra dari Polres. Celetuknya sekaligus mengakhiri
Bersambung……..
(DD/Red)
