Ciptakan Teladan Toleransi Dalam Pendidikan Berkarakter Dunia SMPN 03 Kota Batu Laksanakan “Jum’at Do’a Estiba”

Berita45 Dilihat

Kota Batu, MalangMediabangsanews.com

Walau bukan kegiatan perioritas akan tetapi sebuah eksperimen pendidikan berbasis spiritual dan moral yang aplikatif membentuk karakter anak bukan melalui teori melainkan melalui pengalaman langsung dalam kebersamaan penghormatan serta refleksi diri.

Untuk membentuk jati diri sekolah berkelas dunia sekolah SMPN 03 Kota Batu, Malang di bawah kepemimpinan Budi Prasetya, sertiap hari jum’at menggelar Program unggulan”Jum’at Do’a Estiba (Judo Estiba).

Kegiatan Jum’at Do’a Estiba diikuti oleh lintas agama seluruh pelajar SMPN 03 Kota Batu, Malang dengan berdo’a secara serentak sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing masing.

Selain itu kegiatan tersebut juga merupakan simbol kebangkitan pendidikan yang menyatukan imam berkarakter serta toleransi damai dalam tarikan nafas kemanusiaan.

Baca Juga  Ujk Pandurungan Mendapat Tiket Menuju Grand Final Setelah Gulung Puja Club. Dan ini Skornya

Kepala Sekolah SMPN 03 Kota Batu Budi Prasetya, S. Pd,. Mengatakan kegiatan tersebut di lakukan setiap hari Jum’at walaupun itu bukan kegiatan formalitas. Ucapnya pada Jum’at 7/11/2025.

Lanjut dikatakan Budi Panggilan kesehariannya ini diikuti oleh lintas agama bagi siswa muslim melantukan ayat ayat suci Al- Qur’an dan Bagi siswa siswi non muslim berdo’a di ruangan masing- masing dengan damai dan penuh hormat. Ungkapnya

Masih di katakan oleh Budi alhamdulilah semuanya berjalan setara, seimbang dan bermartabat tanpa adanya sekat tanpa adanya superiorritas tanpa adanya dominasi. Jelasnya

Dia (Kepala Sekolah SMPN 3 Kota Batu Red) dengan kegitan tersebut harapan kami tak lain hanya untuk anak didik tumbuh cerdas, beradab, dan beriman. Ilmu tanpa akhlak akan kehilangan arah,” tegas Budi Prasetya, dengan nada kepemimpinan yang tenang namun berwibawa.

Baca Juga  Anggota Polres Lamongan Lakukan Patroli Harkamtibmas

Ia (Budi Red) menjelaskan SMPN 03 Kota Batu, Malang di kenal dengan julukan Estiba Juara, menempatkan iman dan kemanusiaan sebagai poros utama sistem pendidikannya. Di tengah arus global yang menggerus moralitas, Estiba berdiri tegak sebagai penyeimbang: membangun kecerdasan intelektual yang berpadu dengan kecerdasan nurani.

“Kami tidak hanya mencetak prestasi, kami membangun peradaban kecil yang dimulai dari ruang kelas,” Jelasnya

Lebih Jauh Budi Memaparkan Konsep Jumat Doa Estiba menghadirkan integrasi antara spiritualitas dan logika, sebuah model yang selaras dengan filosofi pendidikan universal yang bahkan membuat para pengamat dunia tertegun.

Dalam dunia yang kini dipenuhi polarisasi dan krisis nilai, program ini menjadi cermin bagaimana bangsa Indonesia tetap memimpin dengan moralitas, bukan sekadar teknologi.
Model pendidikan seperti ini bisa membuat tokoh dunia seperti Donald Trump sekalipun berhenti sejenak dan berkata: “This is leadership through values, a moral compass for the world.” pungkasnya

Baca Juga  Desa Mojotengah Gelar Lomba Wedang Mojo Terfavorit

(Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *