Poto Ist. Sosok Budayawan sekaligus Politisi Senior (Eros Djarot)
Jakarta, Mediabangsanews.com
Budayawan sekaligus politikus senior, Eros Djarot, kembali menyoroti polemik ijazah mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang masih menjadi perdebatan tak kunjung usai.
Ironisnya belum usai Kasus yang menyeret nama mantan Presiden RI Ke-7 itu, kini publik kembali dihebohkan dengan dugaan sejumlah temuan terkait ijazah Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat Wakil Presiden RI dalam era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Eros kepada awak Media mengaku sudah lelah mengikuti dinamika yang tak kunjung selesai ini. Menurutnya, permasalahan ijazah itu sangat mudah selesai jika Jokowi dan Gibran bersedia secara terbuka menunjukkan dokumen ijazah mereka kepada masyarakat.
“Mulailah dengan cara sederhana, Pak Jokowi tampil, supaya Roy Suryo juga berhenti. Capek juga kita lihat itu, ya,” kata Eros Djarot dalam sebuah wawancara yang dikutip dari kanal YouTube Abraham Samad pada Senin (22/9/2025).
Dibalik perdebatan yang terus bergulir, Eros juga mengaku heran dengan sikap Jokowi yang terkesan enggan memperlihatkan ijazahnya. “Apa sih susahnya? Saya juga nggak ngerti, Mas Jokowi kok susah banget liatin ijazahnya” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Eros juga menyatakan bahwa jika Jokowi dan Gibran tidak berani menunjukkan ijazah mereka, publik berhak menduga bahwa keduanya tidak memiliki ijazah resmi.
“Mas Gibran, tampil dong, ‘ini ijazah saya.’ Kalau enggak, berarti memang kamu nggak punya ijazah. Kok susah amat sih,” tegas Eros.
Lebih jauh Eros bahkan menyarankan agar Gibran mempertimbangkan untuk mengundurkan diri jika memang tidak berani membuktikan keabsahan ijazahnya.
Eros lanjut mengingatkan Gibran agar meneladani sikap Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama RI, yang pernah mengundurkan diri demi menjaga kehormatan dan integritas.
Dibalik itu, Eros berharap agar Gibran mengambil langkah yang lebih terhormat agar tidak terus menjadi sasaran kritik dan pertanyaan masyarakat.
“Kalau saya sih tidak minta turunkan Mas Gibran, saya minta ‘Mas Gibran sampeyan masih muda, mbok ya udah daripada nanti diblejeti semua, mbok ya mundur, lebih terhormat”, pungkas Eros.
(As).