Mahasiswa KKN Teknik Elektro UMG Melaksanakan Sosialisasi & Demonstrasi Alat Deteksi Banjir Berbasis IoT di Desa Brangkal.

Kiriman Arbi Alfian Mas'ud

Berita385 Dilihat

GresikMediabangsanews.com

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan demonstrasi teknologi tepat guna prototype alat pendeteksi banjir berbasis Internet of Things (IoT) di Balai Dusun Dukuh, Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik.Pada Rabu (30/7/2025).

Acara tersebut dilaksanakan di balai Dusun Dukun dan dihadiri oleh: Kepala Dusun Dukuh Bima Hari, Ketua Karang taruna, ketua RW, Ketua RT, Ibu ibu PKK.

Selain itu juga di hadiri oleh warga dan terpantau warga yang hadir sangat antusias menyimak penjelasan mahasiswa mengenai cara kerja dan manfaat alat yang dirancang untuk memberikan peringatan dini terhadap potensi banjir.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa Teknik Elektro dalam membantu masyarakat mengantisipasi bencana melalui inovasi teknologi.

“Tujuan dari kegiatan ini bukan hanya untuk memberikan edukasi tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap banjir, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai mahasiswa untuk menghadirkan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat melalui teknologi tepat guna,” Arbi Alfian Mahasiswa KKN Teknik elektro UMG.

Baca Juga  Ada Apa...! Selama Setahun Penanganan Perkara Dugaan Penganiayaan Tak Kunjung Ada Titik Terang.

Latar belakang pembuatan alat ini didasari oleh hasil observasi mahasiswa prodi Teknik Elektro UMG terhadap kondisi geografis Desa Brangkal yang dilalui oleh Kali Lamong salah satu sungai utama yang kerap menyebabkan banjir di wilayah Gresik bagian selatan. Pada Juni 2025 lalu, setidaknya kurang lebih 17 desa di tiga kecamatan, yakni Cerme, Benjeng, dan Balongpanggang, dilaporkan terdampak banjir akibat meluapnya aliran sungai tersebut. Banjir tidak hanya membanjiri rumah warga namun juga persawahan dan tambak-tambak warga yang dapat menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat.

Menariknya, meski Desa Brangkal sendiri jarang terdampak banjir karena berada di dataran yang lebih tinggi, wilayah ini kerap dijadikan sebagai titik pemantauan oleh desa-desa lain yang berada di hilir Kali Lamong. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua RW 01 Dusun Dukuh, Bapak Sehan.

Baca Juga  Babak baru dalam aksi perampokan digudang Buduran - Sidoarjo belum menemukan titik terang

“Biasanya saya langsung telepon ke Suara Surabaya untuk menginformasikan kondisi debit air Kali Lamong di Brangkal ini. Jadi meski kami jarang kebanjiran, Desa-Desa di bawah seperti Cerme dan Benjeng bisa bersiap lebih awal,” jelasnya.

Berdasarkan fakta tersebut, mahasiswa KKN Prodi Teknik Elektro merancang sebuah alat pendeteksi banjir yang mampu memonitor ketinggian air secara real-time melalui sistem berbasis IoT. Alat ini dilengkapi sensor ketinggian air dan terkoneksi dengan aplikasi Telegram yang memungkinkan pengguna menerima notifikasi jika debit air telah mencapai status Aman, Siaga 1, Siaga 2, dan Bahaya, sebagai sinyal bahwa banjir berpotensi terjadi dan evakuasi harus segera dipersiapkan.

“Meskipun alat ini masih berupa Prototype dan masih membutuhkan banyak penyempurnaan fitur tapi kami berharap alat ini kedepannya bisa di kembangkan lebih lanjut serta di implementasikan sehingga dapat menjadi solusi praktis untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, tanpa harus melakukan pemantauan langsung ke tepi sungai yang justru berisiko,” tambah Arbi Alfian.

Baca Juga  Jaga Silaturahmi Dengan Anggota, Di Akhir Ramadhan DPC SP LEM SPSI Gelar Buka Bersama

Kegiatan sosialisasi ini mendapat apresiasi tinggi dari warga dan tokoh masyarakat setempat. Selain memperkenalkan teknologi yang bermanfaat, kegiatan ini juga memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam membangun ketahanan terhadap bencana.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan ke depan semakin banyak desa yang mampu melakukan mitigasi bencana secara mandiri dan efisien melalui dukungan teknologi.

(Adi/ Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *