Keadaan Bahagia yang diimpikan seseorang menjelang hari raya lebaran tidak akan dialami Riko Awaludin ditahun ini, pria asal Semanding Tuhan yang gigih bekerja di bidang minyak jelantah ini harus merelakan semua hartanya raib di rampok seseorang yang tidak bertanggung jawab. Aksi perampokan yang diduga terencana dan tersistematis tersebut terjadi 2x ditempat yang sama, yakni digudang Jelantah miliknya, saat Redaksi Media online menghubungi yang bersangkutan guna melakukan konfirmasi atas kejadian perampokan yang terjadi.
“ Iya Pak, saya telah mengalami perampokan sebanyak 2x di gudang saya, untuk peristiwa yang pertama saya biarkan saja meskipun hal tersebut sangat saya sayangkan karena Gudang sudah saya pasangi CCTV semua, namun pada peristiwa kedua ini saya harus melakukan pelaporan ke Polsek setempat karena peristiwanya tidak bisa ditoleransi menurut saya” ucap Riko menjelaskan.
Riko yang datang ke Redaksi bersama dengan seorang Temannya tersebut mengungkapkan kejanggalan demi kejanggalan pada peristiwa perampokan di gudang jelantah miliknya, pada peristiwa perampokan pertama berawal saat dirinya (Riko, red) berada di Jombang, mengetahui gudang yang mengalami kerampokan akhirnya Riko memutuskan untuk kembali ke gudang dan ternyata Informasi yang didapat bener adanya. Riko menaruh curiga kepada seseorang oknum Kapten berinisial H karena dirinya telah memiliki hutang kepada oknum tersebut.
“Kejadian bermula ketika oknum kapten menelfon saya untuk mengambil minyak yang dia dibeli dari PT Aveiron, dikarenakan pembelian minyak tersebut menggunakan uang dari oknum kapten tersebut dan saya belom bisa mengembalikan uang beliau, jadi minyak tersebut diambil oleh oknum kapten tersebut dan saya mengiyakan pengambilan minyak tersebut” Jelas Riko yang menjabat sebagai pemilik atau direktur dari perusahaan yang bergerak di minyak jelantah tersebut.
Kecurigaan Riko semakin tebal karena alasan bahwa dirinya yang memang menyadari jika memiliki Hutang terhadap salah satu oknum Kapten tersebut namun dirinya belum mempunyai uang sama sekali namun oknum kapten yang berinisial H tersebut mengatakan kepada dirinya bahwa barang apa yang bisa diambil untuk dijadikan sebagai jaminan kekurangan hutangnya, trouble export minyak jelantah yang ditutup oleh pemerintah telah mengakibatkan dirinya harus menahan barang atau minyak jelantah yang dibelinya sejumlah 59.800 Kg di bulan Desember 2024 untuk masalah harga pada waktu itu Rp 11.500,00, atas dasar tersebut Riko meminta waktu untuk mengembalikan uang milik kapten H tersebut.
“saya curiga dengan Oknum H tersebut pak, karena beberapa hari sebelumnya beliau mengatakan ke saya tentang apakah ada barang yang diambil, saya menyadari kalau saya punya tanggungan hutang kepada kapten H namun saya mohon waktu ke beliau untuk mengembalikan uang tersebut “ jelas riko kepada Redaksi Media online
Banyaknya barang – barang yang raib dari Gudang Jelantah, dirnya merincikan barang yang hilang tersebut kepada Redaksi Media diantaranya Kempu atau Bull berjumlah 5 buah, Alkon 2buah, Timbangan Digital, selang ± 15 meter, Minyak Jelantah 1000 Kg, Mesin Las 2 buah, Mesin Gerinda 1Buah serta beberapa Jerigen, total kerugian ± 40 jutaan.
“Kempu atau Bull berjumlah 5 buah, Alkon 2buah, Timbangan Digital, selang ± 15 meter, Minyak Jelantah 1000 Kg, Mesin Las 2 buah, Mesin Gerinda 1Buah serta beberapa Jerigen, total kerugian ± 40 jutaan” tutup Riko dalam wawancara singkatnya bersama Redaksi Media Online
(Tim)