Gambar Hanya Ilustrasi
Tuban. Mediabangsanews.com
Beberapa bulan yang lalu di hebohkan oleh adanya oknum polisi tembak polisi. Insiden tersebut di beritakan oleh beberapa media bahkan sampai tayang di televisi.
Kejadian tersebut hanya di picu gegara oknum polisi penembak tersebut membecup tambang galian di daerah solok Selatan.
Lah sekarang ini di Tuban ada oknum polisi berpangkat Bripka yang bertugas di Polres Tuban diduga telah menjadi tokoh utama dalam galian C.
Galian yang di maksud berada di Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Karena tambang galian C tersebut diduga kuat tidak mempunyai perizinan yang jelas maka dengan adanya oknum polisi berpangkat Bripka usaha tersebut menjadi aman tanpa di sentuh oleh APH setempat lantaran diduga kuat oknum polisi berpangkat Bripka tersebut yang menjadi Bac Up.
Saat di konfirmasi oleh Tim Investigasi penjaga portal mengaku namanya Sis mengatakan dan sempat menyebut kalau tambang tersebut punya pengusaha bernama ‘Dartok’
“Kalau tambang ini itu milik pak Darto, saya hanya pekerja biasa. Tugas saya hanya mencatat kendaraan yang keluar/ masuk.” Ungkapnya pada Senin 07/01/2025.
Di tempat terpisah Kepala Desa Leran Wetan Budi Utomo saat di konfirmasi tim investigasi mengatakan kalau dirinya tidak tau sama sekali terkait tambang yang di maksud.
“Saya tidak tahu terkait tambang tersebut mas, tambang itu sering kali kami datangi oleh pihak atau dinas terkait bahkan pihak Komisi III DPRD Kabupaten Tuban untuk melakukan pengecekan ke lokasi tambang itu mas.” Ujarnya
Lanjut di terangkan oleh Budi Utomo kami pun dari pihak Desa juga sering berkirim surat untuk memanggil pemilik tambang.
“Kami pun juga sudah memberi surat ke pemilik tambang untuk tanggung jawab terkait jalan. Karena dengan adanya tambang tersebut jalan aspal yang menghubungkan ke Desa lain menjadi rusak.” Hal tersebut di sebabkan oleh mobilitas atau muatan tambang yang berat. Terangnya
Budi Utomo pun melanjutkan Dirinya (Budi Utomo) pun juga mendengar kabar kalau tambang tersebut juga telah di bekingi oleh oknum dari orang pusat. Paparnya
Sebelum mengakhiri Budi Utomo juga mengatakan ya sebelumnya mohon maaf ke semuanya ya
“Makanya panjenengan semua ke sini konfirmasi terkait tambang tersebut saya juga tidak tau wong saya saja juga tidak tahu dan juga tidak ada yang datang ke sini untuk permisi atau laiinya ke saya.” Pungkasnya.
Kami juga menyayangkan dengan adanya tambang galian C yang diduga kuat tanpa izin masih saja tetap beroprasi dan tambang tersebut terkesan kebal hukum
Dengan adanya aktifitas tambang galian C tidak berizin dan masih saja beroprasi sama halnya tidak mengindahkan program Presiden Asta Cita dalam kinerja kabinet merah putih 100 hari.
Kami sebagi control sosial akan melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) setempat agar menertibkan semua tambang yang tidak ada izin dan juga berpotensi merugikan Negara.
(TIM)