Mojokerto, Mediabangsanews.com
Seperti diketahui peran media sebagai sosial control selain itu juga menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarakat terkait program dan kinerja dari lembaga pemerintah dan lembaga pendidikan.
Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi oknum kepala sekolah SMA Negeri 1 Gondang. Mojokerto
Sebagai pimpinan yang ada di Sekolah SMA N 1 Gondang tentunya harus mempunyai etika dalam menerima siapa tamu yang datang. Termasuk wartawan/ jurnalis ataupun LSM.
Kan sudah jelas tugas jurnalis atau Waetawan atau kebanyakan di sebut Media tersebut merupakan kontrol sosial.
Kedatangan jurnalis/ Wartawan/ Media ke SMA N 1 Gondang dengan maksud dan tujuan bertemu dengan kepala sekolah SMA N 1 Gondang Johan Bahrudin, S. Kom, MT., untuk audensi dan konfirmasi.
Ketika sudah sampai di sekolahan tersebut (SMA N 1 Gondang, Mojokerto) namun Kepala Sekolah Johan Bahrudin, S. Kom., MT malah lari dan meninggalkan wartawan melalui pintu samping
Seperti ini awal dan singkat ceritanya
Berawal dari Tim Investigasi meminta izin ke satpam yang sedang berjaga di depan. Dan satpam pun mempersilahkan kita (Tim Investigasi) untuk masuk.
Kepala sekolah yang di maksud sedang berada di dalam ruangan kantor dan menerima tamu, karena ada tamu maka tim Investigasi di temui oleh staf seorang perempuan dengan membawa buku tamu.
Setelah mengisi buku tamu datang Humas SMA N 1 Gondang Budi Prabowo. Dan seketika itu Sang Humas SMA N 1 Godang tersebut meminta Press Card (Id Card) dari Tim kami. Kemudian Humas SMA N 1 Gondang memfoto id card dari masing masing dari kami.
Selang beberapa lama Budi Prabowo (Sang Humas SMA N 1 Gondang) tersebut membawa amplop putih yang diduga isinya asalah uang
Pemberian dari Humas SMA N 1 Gondang tersebut langsung di tolak oleh Tim Investigasi.
Sebab tujuan utama kami (Tim Investigasi) ialah Klarifikasi dan konfirmasi.
Kemudian tim Invesgasi menanyakan terhadap Humas Budi apakah kami bisa ketemu Kepala Sekolah pak? Sebab ada perihal yang mau kami konfirmasi. “Ya, tapi jenengan tunggu karena beliau sedang ada tamu,” jawab Humas Budi terhadap tim media.
Akhirnya kami menunggu sekitar satu setengah jam di ruang lobi sampai tamu yang ada di ruang kepala sekolah tersebut sudah keluar dan bilang ” kepala sekolah masih sholat,” ucap tamu terhadap tim media. Tim media pun masih bersabar menunggu diruang lobi, selang beberapa menit datanglah Humas Budi memberitahukan bahwa kepala sekolah sudah pulang.
“Maaf mas Bapak Johan sudah pulang” kata Budi terhadap tim media dengan santai dan seolah olah ada hal yang di tutup tutupi.
Nah, dari situlah kami merasa ada banyaknya kejanggalan dan diduga banyak permasalahan yang ada di SMA Negeri 1 Gondang.
Sehingga kepala sekolah enggan menemui tim media untuk audensi. Yang kita tau Ia baru menjabat Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gondang baru sekitar satu bulan. Ada apa dengan Kepala Sekolah SMAN 1 Johan Bahrudin, S. Kom.,MT yang tiba tiba menghindar dari media dan seolah-olah wartawan bisa di ukur dengan uang.
Menurut aktifis yang gentol menyoroti dunia pendidikan Adi Jembrak mengecam keras, “sungguh sangat disayangkan sikap seorang pemimpin yang seharusnya bisa menjaga Marwah pendidikan serta dapat menghormati adat istiadat setempat, karena meski bagaimana pun pemimpin pendidikan (Kepala Sekolah) adalah pelayan masyarakat.
“Ingat salah satu tugas pers merupakan kontrol sosial, tanpa adanya media, pendidikan bisa bobrok, ingat kepala sekolah tidak harus mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok, karena pelayan masyarakat harus menerima apalagi insan jurnalis, saya berharap agar supaya dinas terkait segera menindak lanjuti sebagaimana mestinya sebagai pemimpin di suatu lembaga yang benar dan patut menjadi panutan.” Tegasnya
(Sty/ bersambung…)