Diduga Malpraktik. Pasien Diabetes Meninggal Dunia Setelah Diamputasi Oleh Bidan.

Berita118 Dilihat

GresikMediabangsanews.com

Dugaan malpraktik kembali mencuat di sebuah rumah luka milik seorang perawat berinisial O (dikenal warga sebagai Otek) yang beroperasi di Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.

Seorang pasien bernama Sukesih, warga Desa Cerme Kidul, meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami infeksi berat usai menjalani perawatan luka tanpa izin.

Korban, yang diketahui menderita penyakit diabetes, awalnya memeriksakan luka di kakinya ke rumah luka tersebut. Namun, menurut keterangan keluarga, tanpa pemberitahuan dan tanpa persetujuan baik dari korban maupun pihak keluarga, jari-jari kaki korban diduga diamputasi oleh Otek, yang statusnya disebut warga tidak memiliki izin praktik resmi.

Beberapa hari setelah tindakan tersebut, kondisi korban memburuk. Luka pada kaki korban mengalami infeksi parah hingga keluarga kembali membawa Sukesih ke rumah luka yang sama. Namun, saat kondisi semakin kritis, pihak Otek disebut tidak memberikan pertanggungjawaban maupun penanganan yang memadai.

Baca Juga  Bersama Forkopimda, Kapolres Gresik Kunjungi dan Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir Kali Lamong

Keluarga akhirnya membawa korban ke Puskesmas Cerme, namun tenaga medis puskesmas menyatakan kondisi pasien sudah sangat buruk dan menyarankan agar pasien dibawa kembali ke tempat pertama kali mendapat tindakan untuk pertanggungjawaban. Akan tetapi, pihak rumah luka tersebut tetap tidak mengambil tanggung jawab, sehingga kondisi korban terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

Warga menyebut kejadian ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, seorang warga Cerme Kidul berinisial K juga pernah menjadi korban penanganan yang diduga keliru di tempat yang sama.

Peristiwa ini memicu keresahan di masyarakat, terutama karena praktik perawatan medis tanpa izin dapat membahayakan nyawa warga, terlebih pada pasien dengan penyakit bawaan seperti diabetes yang memerlukan penanganan profesional.

Baca Juga  Polda Jatim Berhasil Bongkar Konten Asusila yang Melibatkan Anak Dibawah Umur

Untuk mendapatkan berita yang berimbang, tim awak media mencoba melakukan konfirmasi langsung ke rumah luka milik Otek, Kamis (04/12/2025). Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Awak media justru dihadang oleh seorang pria bernama Bambang, yang mengaku berasal dari salah satu LSM.

Saat ditanya lebih lanjut, Bambang tidak menyebutkan LSM mana yang ia wakili. Sikap Bambang disebut warga dan awak media cenderung bergaya preman, sehingga proses konfirmasi tidak dapat dilanjutkan. Sementara itu, pihak rumah luka maupun Otek sebagai pemilik tempat tidak memberikan pernyataan apa pun.

Hingga berita ini diterbitkan, warga berharap pihak berwenang, baik dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik maupun aparat penegak hukum, segera turun tangan untuk memeriksa legalitas rumah luka tersebut dan mengusut dugaan malpraktik yang telah merenggut nyawa warga.

Baca Juga  Oknum PNS dan Menjadi PJ Kepala Desa Dilaporkan Relawan Kotak Kosong.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *