Gresik, Mediabangsanews.com
Proyek pembangunan saluran air box cover di Dusun Gantang, Desa Boboh Kecamatan Menganti menuai kritik dari masyarakat. Pekerjaan yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp. 40 juta tersebut dinilai bermasalah karena dikerjakan oleh warga luar dusun.
Sejumlah warga mengaku kecewa lantaran mereka tidak dilibatkan dalam pekerjaan tersebut. Padahal, proyek desa seharusnya dapat memberdayakan masyarakat setempat sekaligus meningkatkan perekonomian warga.
“Kami heran, ini kan proyek dari dana desa. Tapi yang mengerjakan justru orang luar. Warga sini hanya bisa melihat tanpa dilibatkan,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya kepada media, Jum’at (05/09/2025).

Sejumlah warga juga mengeluhkan, pembangunan saluran air tersebut tidak sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Menurut mereka, aliran air di lokasi sebenarnya jarang menggenang, sehingga keberadaan box caver justru terlihat sia-sia.
“Kalau musim hujan, air di sini cepat surut, jadi saluran ini tidak terlalu berfungsi. Malah lebih baik kalau anggaran dipakai untuk perbaikan jalan atau fasilitas lain yang lebih dibutuhkan,” ungkap salah satu warga.
Dari pantauan Tim investigasi di lapangan, para pekerja juga tidak ada yang menggunakan alat pelindung diri (APD) saat mengerjakan proyek. Hal ini dinilai berisiko menimbulkan kecelakaan kerja.
Tim investigasi melihat para pekerja saat melakukan pekerjaan tanpa helm, tanpa sepatu safety, apalagi rompi. Padahal itu berbahaya. Kalau ada apa-apa siapa yang akan bertanggung jawab.
Selain itu, melihat hasil dilapangan kualitas box caver di duga tidak sesuai spesifikasi bahkan tidak ada stempel yang berstandar SNI sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah.
Kaur Perencanaan Desa Boboh Abdul Kholib mengatakan bahwa yang mengerjakan proyek saluran air menggunakan box caver di dusun Gantang ini pekerjanya dari desa Balongpanggang lantaran kesulitan mencari pekerja dari warga sendiri.
“Kami sudah mencari pekerja dari Warga sendiri untuk dilibatkan dalam proyek ini tapi tidak ada yang bisa,” ujarnya Kepada Media melalui selulernya, Sabtu (06/09/2025).
Lebih lanjut Abdul Kholib menjelaskan bahwasanya pengadaan saluran air dengan anggaran Dana Desa ini dilakukan dikarenakan saluran air di lokasi tersebut banyak yang buntu sehingga Pemdes melakukan pengadaan pembuatan saluran air dengan box Caver ini, jelasnya.
Warga berharap ada transparansi terkait penggunaan dana desa serta pengawasan ketat terhadap kualitas pekerjaan. Apabila benar terdapat penyimpangan, masyarakat mendesak agar instansi terkait segera turun tangan. Proyek dana desa seharusnya membawa manfaat bagi warga, bukan justru menimbulkan polemik.
(Red)







