Foto saat sosialisasi
Gresik. Mediabangsanews.com
Saat sosialisasi yang di gelar di Balai Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik warga menyampaikan unek- uneknya apa yang di keluhkan atas dampak yang di timbulkan oleh Proyek peningkatan jalan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kab. Gresik. Pada Selasa 22/07/2025
Dalam sesi tanya jawab salah satu warga bernama Anam mengungkapkan kekesalannya. ia menyoroti banyaknya debu yang di akibatkan dari aktifitas yang tidak di imbangi dengan melakukan penyiraman rutin di sekitara atau jalur proyek.

“Itu pengalaman tahun lalu. debunya sangat mengganggu dan untuk kedepannya kami berharap sekaligus meminta untuk di lakukan penyiraman secara berkala minimal empat kali dalam sehari agar debu yang di akibatkan dadi aktifitas proyek tidak mengganggu warga lagi.” Tegasnya
Di kesemoatan yang sama warga yang lain juga mengkhawatirkan kemungkinan gangguan pada saluran air PDAM yang melintas di sepanjang proyek jalan
“Saya meminta jaminan agar pasokan air dari PDAM atau air bersih tidak akan terganggu selama prozes pengerjaan berlangsung.” harapnya sekaligus pungkasnya
Menanggapi keluhahan warga tersebut Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Gresik Eddy Pancoro memahami dan mengatakan untuk penyiraman jalan memang di perlukan. namun dia juga ingin warga paham bahwa penyiraman berlebihan bisa berdampak pada pengerjaan.
“Secara teknis, jika terlalu sering disiram, justru bisa merusak struktur jalan. Namun tenang saja, sekarang pelaksananya sudah lebih berpengalaman dibanding proyek sebelumnya. Penanganan teknisnya sudah kami siapkan,” ujar nya
Nanang panggilan kesehariannya juga menanggapi kekewatiran warga atas gangguan saluran utilitas seperti PDAM dan jaringan laiinya dia (Nanang Red) memastikan bahwa koordinasi sudah dilakukan sebelumnya.
”Kami sudah undang pihak-pihak terkait, termasuk PDAM dan penyedia layanan utilitas lainnya sebelum proyek dimulai. Semua sudah kami antisipasi,” Pungkas Nanang.
(Adi)