Foto Jurnalis M. Ridwan, Tengah Kepala
Desa Boboh H. Abdul Madjid dan Kepala
Dusun Gantang Irawan
Gresik, Mediabangsanews.com
Viralnya kritisi dari warga yang di tujukan ke Kepala Dusun Gantang Irawan melalui pemberitaan beberapa pekan terahir sangat ramai dan menjadi perbincangan di kalangan publik.
Menanggapi viralnya pemberitaan tentang kinerja Kepala Dusun Gantang tersebut mendapat respon cepat dari Kepala Desa Boboh H. Abdul Madjid.
Dalam menanggapi kritisi dari warga Kepala Desa Boboh H. Abdul Madjid dalam waktu dekat akan melaksanakan Musyawarah Dusun (Musdus). yang rencananya akan di selenggarakan pada Selasa Minggu depan. Langkah bijak dan kongrid dari Kepala Desa Boboh H. Abdul Madjid tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Desa Boboh H. Abdul Madjid di hadapan wartawan saat konfrensi pers di Balai Desa Boboh, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. pada Senin 26/05/2025
Dalam Konferensi pers tersebut selain di hadiri oleh Kepala Desa Boboh H. Abdul Madjid juga di hadiri oleh Sekertaris Desa dan Kepala Dusun Gantang serta rekan- rekan Jurnalis dari berbagai redaksi.
Dalam Konferensi Pers tersebut Kepala Desa Boboh H. Abdul Madjid menjelaskan langkah awal yang akan di ambil oleh Pemerintahan Desa (Pemdes) Boboh ialah menggelar Musdus
H. Abdul Madjid dalam keterangannya menegaskan bahwa Pemerintah Desa memandang serius seluruh aspirasi masyarakat.
Ia (H. Abdul Madjid) menyebut bahwa Musdus akan menjadi forum formal untuk mendengar langsung suara warga serta mengevaluasi kinerja Kepala Dusun secara terbuka.
“Kami tidak ingin berasumsi sepihak. Oleh karena itu, kami akan memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapatnya secara langsung. Apakah kepemimpinan Kepala Dusun Gantang masih layak dilanjutkan, atau sudah saatnya dilakukan regenerasi. Semua akan kami dengar dalam Musdus,” tegas Kepala Desa Boboh.
H. Abdul Madjid juga menambahkan bahwa forum Musdus nantinya akan dihadiri oleh seluruh elemen penting di desa, mulai dari tokoh masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), RT/RW, serta para pemuda dan tokoh agama. Ujarnya sekaligus pungkasnya
Kritik terhadap Kepala Dusun Gantang, Irawan, mencuat setelah sejumlah warga mengeluhkan kurangnya kehadiran dan keterlibatan yang bersangkutan dalam kegiatan sosial maupun penanganan masalah di wilayahnya. Beberapa warga bahkan menyampaikan bahwa mereka kesulitan menemui Kasun saat membutuhkan bantuan administratif atau mediasi masalah kampung.
Kepala Dusun Gantang Irawan yang saat itu hadir dalam konferensi pers menyatakan kesiapannya menerima segala hasil dari Musdus.
“Saya siap dievaluasi dan menerima keputusan bersama. Kalau memang masyarakat menilai saya belum optimal, saya siap memperbaiki diri,” ujar Irawan singkat.
Menambah bobot acara tersebut, Ketua Presidium Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), Gus Aulia, hadir memberikan pandangan. Ia mengapresiasi langkah Kepala Desa Boboh yang dinilainya mencerminkan komitmen terhadap nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas di tingkat pemerintahan desa.
Gus Aulia juga menyinggung pentingnya seluruh perangkat desa bekerja sesuai aturan yang berlaku. Ia merujuk pada Permendagri Nomor 67 Tahun 2017 yang merupakan perubahan atas Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
“Kinerja perangkat desa, termasuk kepala dusun, harus sejalan dengan amanah regulasi tersebut. Jika terbukti lalai atau tidak menjalankan tugasnya secara optimal, maka sanksi administratif bahkan pemberhentian bisa dipertimbangkan,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa media berperan penting dalam mengawal jalannya pemerintahan yang bersih dan responsif terhadap rakyat.
Beberapa warga yang ditemui usai konferensi pers mengaku puas dengan sikap terbuka yang ditunjukkan oleh pemerintah desa. Mereka berharap Musdus nanti benar-benar menjadi momentum perubahan yang berdampak langsung baik pada pelayanan publik di tingkat dusun maupun untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin kasun yang benar-benar hadir, bisa diajak bicara, dan peduli dengan persoalan kami. Kalau yang sekarang dinilai belum memenuhi itu, ya kami minta perbaikan atau pergantian,” ujar salah satu warga Dusun Gantang.
Dengan digelarnya Musdus yang direncanakan dalam waktu dekat di Dusun Gantang kembali menegaskan komitmennya sebagai Dusun yang inklusif, terbuka terhadap kritik, dan menjunjung tinggi semangat gotong royong dalam penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat kini menanti hasil konkret dari forum tersebut, yang diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi pelayanan
(Moh/ Adi)