Jalan Rusak dan Tak Ada Kontribusi, Warga Desa Tluwe Soko Tuban Blokir Akses Tambang Kuarsa

Berita19 Dilihat

TubanMediabangsanews.com

Puluhan warga Desa Tluwe, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, beramai-ramai melakukan pemblokiran salah satu akses jalan poros desa, Sabtu (3/5/2025).

Aksi tersebut dipicu oleh kekecewaan warga karena rusaknya jalan desa yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan pengangkut hasil tambang pasir silica (kuarsa).

Selain berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan, warga juga menegaskan bahwa mobilitas kendaraan tambang sangatlah menghambat aktivitas mereka karena jalan hanya berdiameter 2,5 meter.

“Intinya warga menolak adanya jalan dibuat akses truk tambang yang menimbulkan kerusakan jalan desa, yang awalnya aspal hotmix kini berubah menjadi urugan pedel yang berdampak pada debu,” terang Suprayitno, Ketua BPD Tluwe kepada wartawan.

Selain itu, Ia mengatakan, bahwa untuk jalan poros Desa Wadung, Tluwe, Cekalang sudah dicor beton, sedangkan yang dilewati tambang adalah jalan arah Dukuh Wonosari sepanjang 2 KM yang dulunya aspal hotmix dari PUPR Tuban dan saat ini mengalami kerusakan hingga 80 persen.

Baca Juga  Polres Lamongan Gelar Binrohtal Rutin di Masjid Al Busrah

“Itulah yang membuat kami merasa terganggu. Adapun kontribusi gak sebanding dengan kerusakan yang masif, dan dimungkinkan jalan kami tidak akan dinormalisasi oleh pihak PUPR karena akan hancur juga setelah dibangun hotmix lagi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Suprayitno menegaskan jika dirinya sebagai ketua BPD yang mengawal aspirasi warga, meminta agar jalur yang dilalui truk tambang tersebut di off kan (tidak dilewati) kembali.

“Bukan off tambang tapi jalur yang rusak kita minta off, Kalau tambang legal atau ilegal bukan kapasitas kami untuk menutup selain pihak terkait,” pungkasnya.

Diketahui, aksi pemblokiran jalan pada hari ini diikuti oleh pemuda dan semua unsur masyarakat, dengan pengamanan dari Babinkamtibmas, Babinsa serta Satpol PP.

Baca Juga  HUT Bhayangkara ke 78 Bhayangkari Ranting Babat Gelar Bhakti Sosial di Panti Asuhan

Di sisi lain, beredar kabar jika warga juga merasa kecewa, sebab kontribusi dari aktivitas tambang yang rencana awal akan disalurkan ke fasilitas umum di desa setempat tidak pernah tersampaikan karena diduga berhenti di tangan oknum Pemdes.

(DD//TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *