Mojokerto, Mediabangsanews.com
Tujuan dikucurkan DD (Dana Desa) oleh pemerintah pusat ya itu untuk kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian, dan juga mengentaskan kemiskinan di masyarakat.
Namun berbeda dengan Desa Batankrajan Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Dari pantauan wartawan di lapangan, tahun 2024 Pemdes (Pemerintah desa) Batankrajan menganggarkan untuk penggemukan sapi dan kambing, dari Dana Desa sebesar Rp. 119.800.000. Dana 100 juta lebih itu bukan hanya diperuntukkan untuk pembelian sapi dan kambing saja, tetapi juga untuk pembuatan kandang.
“Tidak ada pembagian sapi atau kambing pak. Buktinya saya tidak dapat apa””, kata ZM, salah satu Batankrajan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, (17-2-2025).
Kepala Desa (Kades) Batankrajan, Antony Wijohari saat dikonfirmasi wartawan mengakui bahwa tahun 2024 memang ada anggaran desa Batankrajan yang dipakai untuk pembelian sapi, kambing, juga kandang. Hewan hewan itu menurut Kades sudah dibagikan ke warga desa Batankrajan. Tetapi, saat ditanya data penerima sapi dan kambing, kepala desa Batankrajan enggan memberikan jawaban secara rinci. Bahkan bangunan kandang untuk sapi dan kambing, Kades tidak mau mengatakan lokasinya dimana. Ada dugaan Kades sengaja menutupi data penerima karena ada sesuatu yang disembunyikan.
“Saya sekarang ada di luar kota, di Sukodono- Sidoarjo dan akan langsung pergi ke Surabaya. Kalau sampeyan ada di desa silakan tanya ke perangkat desa, siapapun perangkatnya pasti akan memberikan jawaban dengan jelas”, kata Kades melalui telepon selulernya kepada wartawan.
Apa yang dikatakan Kades Batankrajan berbeda dengan keterangan Sekretaris Desa (Sekdes) Batankrajan. Sekdes Batankrajan berbelit belit saat dikonfirmasi wartawan di kantor Desa. Dia (Sekdes) mengatakan bahwa dirinya tidak tahu soal sapi dan kambing, juga kandangnya.
“”Tidak tahu jumlahnya berapa dan penerimanya siapa pak”, kata Sekdes.
Masih menurut Sekdes, bahwa yang mengetahui sapi, dan kambing, juga kandang adalah TPK (tim pelaksana kegiatan). Saat hewan yang dianggarkan datang, dirinya tidak seberapa mengerti jumlah hewan yang dibeli.
“Sapi dan kambing setelah dibeli oleh Pemdes Batankrajan langsung dibagikan ke warga. Kalau tidak salah sapi ada enam ekor, dan kambing ada enam puluh ekor, kalau kandangnya memang tidak ada”, kata Deni.
“Silahkan tanya ke pak TPK (Budi) saja”, pungkas Deni.
Keterangan yang diberikan oleh Kades dan Sekdes Batankrajan semakin menjadikan tanda tanya di benak awak media. Mereka saling melempar diduga ada sesuatu yang mereka disembunyikan.
Bersambung……
(Tim).