Mojokerto, Mediabangsanews.com
Ada sekitar 11 makam habib palsu di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto di bongkar. Tersiar kabar bahwasannya sebelumnya 11 makam tersebut di dirikan oleh seorang pendatang bernama Sholeh.
Namun karena tidak adanya pemberitahuan ke pihak- pihak terkait pembongkaran makam tersebut menjadi polemik
Pada kesempatan tersebut dihadiri oleh ratusan budayawan dan aliansi dari berbagai organisasi.
Organisasi yang di maksud diantaranya Ormas, LSM, MWC NU Jatirejo dan Forkopimcam setempat.
Meski begitu sebagian pihak mengaku kecewa kerena pembongkaran dilakukan secara mendadak dan tanpa kordinasi yang memadai.
Anggota Ormas Pendekar Darah Garuda asal Yogyakarta sebut saja Suryadi menyampaikan kepada wartawan bahwa pembongkaran dilakukan tanpa pemberitahuan kepada pihaknya.
“Ketika kemarin kami datang, makamnya masih ada dan belum di bongkar.” Ujarnya
Lanjut Suryadi Kami di beritahu oleh Polo Dusun (Kepala Dusun) bahwa pembongkaran akan dilakukan hari ini, namun ketika kami datang makam sudah di bongkar tanpa sepengetahuan kami. Ungkapnya.
Kekecewaan serupa juga di ungkapkan oleh Sumartik perwakilan dari LSM Srikandi menjelaskan bahwasannya sebelumnya ada kesepakatan dengan pemerintah Desa dan PWI untuk melaksanakan pembongkaran bersama pada hari ini.
Masih di katakan oleh Sumartik, tadi pagi tiba- tiba ada pemberitahuan lewat WhatsApp bahwa pembongkaran di batalkan lengkap dengan tanda tangan Kepala Desa.
“Ternyata makam sudah di bongkar semalam tanpa pemberitahuan kepada kami.” Pungkasnya
Kepala Desa melalui Kepala Dusun Bendo Kumitir memberikan penjelasan atas keputusan tersebut.
“Saya mewakili Kepala Desa karena beliaunya (Kepala Desa) sedang sakit kami mohon maaf kepada seluruh aliansi Ormas dan LSM atas pembongkaran yang di lakukan tanpa koordinasi.” Ungkapnya
Lebih jauh dikatakan oleh Kepala Dusun hal ini dilakukan demi menjaga kondusivitas lingkungan dan masyarakat, sesuai kesepakatan desa untuk menyerahkan pelaksanaannya kepada warga. Katanya
Kepala Dusun juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses penertiban makam palsu tersebut.
“Kami dari pemerintah Desa Kumitir berterima kasih atas kerjasamanya pihak yang telah berpartisipasi dalam proses ini.” Tambahnya
Sebelum mengakhiri Kepala Dusun juga mengatakan pembongkaran makam habib palsu ini menjadi perhatian masyarakat luas terutama karena lokasinya berdekatan dengan makam mbah Sagoh yang dianggap kramat oleh warga setempat. Ucapnya
Terkait polemik mengenai tata cara pelaksanaan pembongkaran diharapkan tidak mengurangi tujuan utama penertiban, yakni menjaga keaslian situs budaya dan kepercayaan masyarakat. Pungkasnya
Dalam hal ini betapa pentingnya transparasi dan komunikasi antara Pemerintah Desa (Pemdes), Masyarakat, dan pihak terkait agar proses serupa di masa depan dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kontroversi.
(Adi/ Red)