Diduga Camat Mendapat Sesuatu Dari Kepala Desa, Hingga Memberikan Keterangan Yang Berbeda

Berita86 Dilihat

Gresik, Mediabangsanews.com

Dana BK (Bantuan Keuangan) yang bersifat khusus atau dana BKK (Bantuan Keuangan Khusus) Kabupaten Gresik telah di gelontorkan ke desa desa di seluruh Kabupaten Gresik. Bantuan keuangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2024 ini di gelontorkan melalui Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik. Total Anggaran yang di kucurkan ke seluruh desa di Kabupaten Gresik sebesar Rp. 87.702.675.000,00, dengan jumlah peruntukan 1026 kegiatan. Diantaranya untuk kegiatan infrastruktur jalan, saluran, plengsengan jalan desa atau jalan lingkungan.

Tak terkecuali Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik yang turut menerima bantuan keuangan yang bersifat khusus dari Pemerintah Kabupaten Gresik tersebut.

Dari pantauan wartawan, Desa Sukoanyar tahun 2024 ini mendapatkan Bantuan Keuangan Khusus sebesar Rp. 938.000.000, untuk 10 kegiatan. Namun oleh pemerintah Kabupaten Gresik, anggaran tersebut di hapus Rp.153.000.000 untuk 2 kegiatan. Sehingga Desa Sukoanyar menerima bantuan keuangan khusus sebesar Rp. 785.000.000 untuk 8 kegiatan.

Baca Juga  Mayat Pria Tanpa Identitas Di Temukan Di Pinggir Jalan Raya Panceng- Gresik

Meski begitu, Bantuan Keuangan Khusus yang di berikan kepada Pemerintah Desa dan seharusnya untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang harus dibelanjakan sesuai dengan tujuan pemberian bantuan keuangan dan harus di kerjakan secara Swakelola oleh Pemerintah Desa Sukoanyar, namun oleh Pemdes Sukoanyar pekerjaan tersebut di borongkan ke pihak lain.

Menurut keterangan Rupi’an, Kepala Desa Sukoanyar saat di konfirmasi wartawan, tanpa ragu Rupi’an mengakui jika pembangunan yang ada di desanya itu memang di borongkan. Tetapi dia (Rupi’an) enggan menyebutkan orang mana yang telah memborong pekerjaan yang ada di Sukoanyar.

“Iya, pembangunan paving di sini memang saya borongkan. Kalau tidak di borongkan dan dikerjakan sendiri tidak akan selesai selesai”, ungkap Rupi’an.

Baca Juga  Kapolres Gresik Pimpin Pengamanan Pertandingan Liga 2 Gresik United vs Persibo Bojonegoro

Hasil investigasi tim di lapangan, apa yang dikatakan Kepala Desa Sukoanyar bukanlah isapan jempol semata. Pekerja di lapangan saat di konfirmasi wartawan juga mengatakan jika mereka memang bukan orang desa setempat, melainkan orang orang dari Desa Kalipadang, Kecamatan Benjeng. Mereka dipekerjakan oleh pemborong yang bernama Ajis.

“Kami di ajak kerja oleh pak Ajis, dia (Ajis) yang memborong pekerjaan ini pak. Lebih jelasnya silahkan tanya sendiri kepada pak Ajis”, kata salah satu pekerja di lapangan.

Terpisah, meski belum tahu lokasi dan kondisi pembangunan yang di borongkan di Desa Sukoanyar, Umar Hasyim, selaku Camat Cerme saat dikonfirmasi wartawan terkait pembangunan yang ada di Sukoanyar mengatakan, bahwa pembangunan itu di kerjakan oleh masyarakat desa Sukoanyar sendiri, tanpa ada pekerja dari desa lain apalagi di borongkan.

Baca Juga  Sambut Hari Lahir Pancasila 2024 LSM GMBI Gelar Acara Santuni Anak Yatim Dan Dhuafa

“Masyarakat situ (Sukoanyar) yang mengerjakan. Tak cek’e (akan saya cek)”, cetus Umar singkat, Sabtu, 16/11/2024.

Keterangan Camat sangatlah bertolak belakang dengan Kepala Desa Sukoanyar yang mengakui bahwa pembangunan yang di kerjakan itu memang di borongkan.

Adanya keterangan yang berbeda, membuat tanda tanya besar. Apakah ada sesuatu yang telah di berikan oleh Kepala Desa Sukoanyar, sehingga dia (Camat) membela Kepala Desa Sukoanyar tanpa tahu kondisi di lapangan??

Bersambung…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *