Gresik, Mediabangsanews.com
Setelah melakukan kegiatan penutupan KKN (kuliah kerja nyata) mahasiswa UNGRES (universitas Gresik) di kantor kecamatan Cerme, Musoli, kades (kepala desa) Betiting kecamatan Cerme – Gresik ngobros (ngobrol santai) dengan awak media di pendopo desa Betiting. Di ketahui, selama 25 hari ada 13 desa di kecamatan Cerme tahun 2024 ini yang menjadi tempat mahasiswa UNGRES melakukan KKN, diantaranya ialah desa Banjarsari, desa Padeg, desa Tambak Beras, desa Cerme Lor, desa Cerme Kidul, desa Kambingan, desa Wedani, desa Morowudi, desa Ngabetan, desa Dungus, desa Jono, desa Iker-Iker dan desa Semampir.
Dalam obrolannya, kades Betiting menceritakan tentang inovasi inovasi yang akan di terapkan di desanya, salah satunya adalah dengan memajukan ternak kambing. Musoli mengaku, untuk menimba ilmu tentang perkembangbiakan kambing dia (Musoli) pernah melakukan study banding ke kabupaten lain, yaitu Madiun.
Tujuan study banding yang dia lakukan adalah untuk mempelajari cara mengembangkan ternak kambing, pakan yang dipakai untuk kambing, vitamin yang di berikan agar kambing sehat dan tahan terhadap penyakit, juga bagaimana agar menjadikan kotoran kambing tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap, sehingga tidak mengganggu lingkungan dan warga sekitar.
Setiap desa kata Musoli, mempunyai potensi yang berbeda, tergantung bagaimana desa mengembangkannya. Sebagai kepala desa yang merupakan leader di desa harus mempunyai pemikiran maju agar bisa menciptakan terobosan terobosan baru dan menjadi sumber inspirasi warga yang dipimpin.
Tak heran apabila pemerintah desa Betiting mendapatkan penghargaan desa Mandiri pada upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Gresik yang di serahkan langsung oleh Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani, di halaman kantor Pemkab Gresik.
“Ada banyak inovasi yang akan saya terapkan untuk memajukan desa Betiting. Saat ini ternak kambing yang akan saya kembangkan”, ungkap Musoli, Kamis, 25/7/2024.
Lanjut Musoli, desa Betiting sudah mempunyai kandang kambing dan sementara sudah terisi 30 ekor kambing untuk di kembang biakkan, Dana yang di pakai untuk peternakan kambing beserta kandangnya adalah Dana Desa (DD). Sementara, untuk pekerja masih menurut Musoli, ada dua orang, mereka yang bekerja berasal dari desa Betiting sendiri.
“TKD desa Betiting akan kita manfaatkan, kita tanami rumput gajah agar bisa di jadikan sebagai pakan ternak”, jelasnya.
Kepala desa yang sebelumnya sudah malang melintang di organisasi tersebut optimis jika ternak kambing yang di rintisnya akan berkembang dan bisa menjadi percontohan desa lain.
“Saya yakin ternak kambing ini akan berkembang dan bisa membawa dampak yang positif terhadap masyarakat desa Betiting dikemudian hari”, pungkasnya.
(Red)