Gresik, Mediabangsanews.com
Setelah viral dan ramai diberitakan beberapa media online terkait pembangunan yang ada di desanya, sifat arogan sosok Agus Winarno, kepala desa Pandu kecamatan Cerme – Gresik mulai nampak.
Saat di konfirmasi wartawan, dengan nada kasar dan sombong dia mengatakan siap di laporkan ke manapun.
“Opo cak, sampean jare kate ngelaporno aku (apa cak, kamu katanya mau melaporkan aku), ayo laporkan, saya siap di laporkan ke manapun”, ungkap Agus Winarno melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu, 20/7/2024.
Terpisah, Camat Cerme, Umar Hasyim, S.H., M.M,. sangat menyayangkan sifat arogan yang di tunjukkan kepala desa Pandu. Seharusnya, sebagai mitra, komunikasi kepala desa dengan wartawan itu harus di jaga dengan baik karena wartawan adalah kontrol sosial. Wartawan menurut Umar merupakan pengingat pemerintahan khususnya pemerintah desa. Kadang ada kepala desa yang saat melakukan pembangunan di desa ada kesalahan, maka wartawan bisa mengingatkan apabila komunikasinya berjalan baik
“Seduluran saja, sabar dulu. Mungkin ada salah faham, jangan dilaporkan dulu”, pesan camat melalui WhatsApp pribadinya.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Gresik Abu Hasan, S.H,. M.M,. Saat dikonfirmasi melalui chat WhatsApp pribadinya terkait Pembangunan saluran irigasi yang ada di Desa Pandu nampak dua centang biru namun belum bisa memberikan keterangan.
Sebelumnya, kepala desa Pandu, Agus Winarno di duga menyalahgunakan wewenang dan mark up anggaran untuk pengerjaan proyek saluran irigasi yang menggunakan DD (dana desa) tahun 2024, total anggaran Rp. 104 390.000 dengan ketinggian bangunan 1 meter dan panjang 80 meter di dusun Gatul, desa Pandu.
Pembangunan saluran irigasi yang biasanya mengunakan batu kali, di ganti dengan batu gunung oleh pihak desa Pandu
Saluran irigasi itu program revitalisasi untuk menghidupkan perekonomian masyarakat di desa. Dengan mutu material yang baik dan pekerjaan yang sesuai akan menjadikan pembangunan itu kokoh dan tahan lama. Namun kenyataannya, kepala desa Pandu di duga mengganti meterial dengan kwalitas buruk untuk meraup keuntungan yang besar dari proyek irigasi tersebut.
Malahan, dari pantauan wartawan, dalam pembangunan saluran irigasi tersebut, bangunan lama di tumpuk dengan bangunan baru.
(Red)
Bersambung.