Proyek Pekerjaan TPT Desa Candisari Diduga Tidak Sesuai Dengan RAB dan Ada indikasi Dugaan Mark’ Up Anggaran

Peristiwa203 Dilihat

Lamongan, Mediabangsanews.com || Sungguh sangat miris dalam mengerjakan Proyek TPT (Tembok Penahan Tanah) yang berada di Dusun Cani- Resik, Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Diduga dikerjakan asal- asalan dan ada indikasi dugaan Mark Up Anggaran.

Saat Wartawan mendatangi lokasi pengerjaan proyek TPT tersebut, sudah terpasang papan anggaran.

Diketahui dalam pembangunan TPT tersebut menggunakan Anggaran dari Dana Desa Tahun 2024 sebesar Rp.250.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Dari anggaran Rp.250.000.000,- terbagi menjadi 4 Titik masing masing dengan Volume sebagai berikut :

  • 75 X 0,3 X 1 M
  • 42 X 0,3 X 0,5 M
  • 72 X 0,3 X 1,2 M
  • 42 X 0,3 X 0,5 M

Di lokasi proyek tersebut menurut pantauan lensa camera wartawan terlihat kalau batunya ditata sedemikian sehingga masih banyak cela dan rongga selain itu juga terlihat adukan pasir dan semen (Spesi) sepertinya dikurangi.

Dari analisa tersebut diduga kuat para oknum dan kuli tukang tersebut mengerjakan asal- asalan, beliau tanpa memikirkan resiko di kemudian hari.

Baca Juga  Keberadaan Menara Telekomunikasi (Tower) Di Desa Sumberjo Kecamatan Pucuk Layak Disoroti !!!

Di tempat yang sama salah satu anggota LSM FAAM mengatakan terlihat dengan jelas bahwasannya batu yang dimasukan ke lobang Stros ada semacam bekas Casting paving dan ada beberapa paving yang sudah masuk ke dalam lobang stros. Ungkap

Lanjut dikatakan oleh Salah Satu Anggota LSM FAAM saat dikonfirmasi mengenai penataan batu yang sedemikian dan masih terlihat banyak celah rongga, oknum tukang mengatakan ya memang seperti ini nanti kan di kasih Psesi (Campuran Semen dan pasir)

Masih di katakan oleh salah satu anggota LSM FAAM kalau di kerjakan seperi ini dan asal- asalan apakah bisa bertahan lama?

Seharusnya TPT tersebut di kerjakan dengan sebaik- baiknya bukan malah di kerjakan secara asal- asalan Seperti ini.

Karena ingin konfirmasi lebih lanjut wartawan dan LSM FAAM menuju kantor Desa Candisari. Dengan maksud ingin menemui Kepala Desa Candisari Hartono.

Sesampai di kantor Desa Candisari awak media di temui oleh Asmadi dan mengatakan pak Kades Baru saja keluar pak. Ucap Asmadi.

Baca Juga  Miris..! Warga Dusun Kedungjati, Desa Babatan, Balongpanggang Memperbaiki Jalan Kabupaten yang Rusak Secara Swadaya.

Kebetulan karena Asmadi merupakan TIMLAK atau TPK. Saat di jelaskan oleh wartawan dan LSM FAAM mengenai Proyek TPT yang ada di Dusun Cani- Resik yang diduga tidak sesuai dengan RAB. Akan Tetapi Asmadi menyangkalnya. “Itu sudah sesuai dengan RAB pak” Celetuk Asmadi

Tidak itu saja saat wartawan dan LSM FAAM menunjukan Vidio dan asmadi melihat vidio isi vidio rekaman ada batu casting atau bekas paving yang juga dipakai untuk membuat pondasi akhirnya Asmadi mengakui kalau itu salah. Dan kesalahan para pekerja bukan salah saya. Apalagi saya tidak harus selalu kontrol ke proyek. Sangkalnya

Tidak lama berselang kemudian datanglah seorang anggota polsek Sambeng yang mengaku Babinkamtibmas Desa. Usut punya usut kedatangan sengaja diundang oleh perangkat Desa atau kepala Desa. Padahal Kepala Desa Candisari Hartono saat di hubungi  melalui telefon WhatsApp nya hanya memanggil. Saat dihubungi melalui selulernya nyambung akan tetapi tidak diangkat.

Baca Juga  Dijual Tanpa Rembuk, Mushola Wakaf di Desa Manyar Sidomukti Laku 1,3. Ahli Waris dan Warga Geram

Yang menjadi pertanyaan kami ialah Apa hubungannya dengan Babinkamtibmas sampai di Undang oleh perangkat atau Kepala Desa.

Kami sebagai sosial kontrol sudah sewajarnya untuk mendapatkan informasi apapun apalagi ini berkaitan dengan pembangunan yang ada di Desa kan sudah sesuai dengan Undang- Undang No 14 Tahun 2008 tetang keterbukaan informasi publik.

Terlebih anggaran yang di pakai dalam membangun ialah merupakan anggaran Dana Desa.

Perangkat Desa candisari berjenis kelamin perempuan  sempat memberikan uang ke kami akan tetapi kami tolak

Ada apa dengan Kepala Desa Candisari Hartono selama menjabat jadi Kades tidak pernah mau menemui wartawan. Apa karena malu atau takut atau alergi sampai sekarang pun tidak pernah menemui kami.

Kami akan koordinasi dengan pihak pihak terkait. Atas temuan kami ini.

(Tim Sus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *