Lamongan Mediabangsanews.com ||Program PTSL merupakan program untuk mempermudah masyarakat dalam melegalkan hak atas tanah yang dimiliki.
Namun fakta di lapangan sepertinya tidak di jalankan sesuai dengan aturan SKB 3 Menteri dan malah membebankan pemohon dengan biaya yang tergolong sangat fantastis.
Salah satunya terjadi di Kabupaten Lamongan tepatnya di Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan
Dan ada juga penambahan biaya untuk Hibah dan Waris, selain itu juga ada biaya untuk membuka buku kretek/ masyarakat sekitar lamongan menyebutnya dengan sebutan buku agung sebesar 300 ribu rupiah hal tersebut di sampaikan oleh kepala Desa Payaman Mustain, S.Pd., di ruang kerjanya pada Kamis 7- Maret- 2024.
Kepala Desa Payaman Mustain, S.Pd., Juga menambahkan untuk data/ berkas yang masuk di Desa kami sebanyak 400 san lebih pak. Ucapnya
Lebih jauh di konfirmasi terkait biaya untuk 1 bidang tanah kades payaman Mustain, S.Pd., tidak mau menjawab pastinya berapa hanya mengatakan di sekitaran 700 ribu.
Hal tersebut menjadi sorotan aktifis 1998 Adi mengatakan untuk program PTSL dari presiden Joko Widodo kan sebenarnya Gratis tanpa di pungut biaya.
Lanjut Adi mengatakan di dalam aturan SKB 3 Menteri sudah jelas untuk wilayah Jawa dan Bali program PTSL di patok di angka Rp.150 ribu.
Masih di katakan oleh Adi sedangkan untuk biaya lain lain seperti Hibah, Waris dan pembukaan dokumen seperti kretek/ leter C/ buku agung kan sudah menjadi kewajiban desa untuk melihat asal dan muasal dari pemilik tanah/ riwayat tanah kenapa sampai ada biaya yang di bebankan ke warga? Itu termasuk pungli. Pungkasnya
(Tim)
